Status Orang Maksiat Menghadiri Majlis Ilmu
Sabtu, 16 Juli 2016
0 Komen
Antara Maksiat dengan Taubat, kita sebagai manusia pastinya akan selalu melihat kacamata luar, akan tetapi Alloh akan selalu melihat dari dalam hati hambanya. Itu sudah pasti.
Bagaimana dengan Orang Maksiat Menghadiri Majlis Ilmu ?
Tentunya jika kita mau melihat seorang yang berlumurkan akan kotoran, jika mau menyelam sebentar kedasar sungai atau air, pastilah ia akan bersih jika air tersebut memang bersih.
Berbeda lagi, jika air sungai itu mengandung kotoran atau najis.. yang ada akan menjadi sebuah tambahan kotoran alias rusak.
PERTANYAAN :
Assalamu 'alaikum, yi bagaimanakah persisnya kalimat ibnu
athoillah "tetaplah menghadiri majlis ilmu meskipun masih tetap melakukan
ma'shiyat....." ?? untuk memotivasi diri ini.
JAWABAN :
Wa'alikumsalam warahmatu-Allahi wabarakatuhu.
تاج العروس الحاوي لتهذيب
النفوسالمؤلف: ابن عطاء الله السكندري
لا يفتك مجلس الحكمة ولو كنت على
معصية ، فلا تقل : ما الفائدة في السماع المجلس ، ولا أقدر على ترك المعصية ؟ بل
على الرامي أن يرمي فإن لم يأخذ اليوم يأخذ غدا ، ولو كنت كيسا فطنا لكانت حقوق
الله عندك أحظى من حظوظ نفسك .
Janganlah kamu menghentikan langkahmu untuk menghadiri
majlis ilmu yang penuh hikmah,meskipun kamu dalam keadaan maksiat. Janganlah
berkata “Apa guna mendengarkan dalam majlis ta’lim? Dan janganlah hadirmu di
majlis ta’lim diukur dengan ukuran kamu meninggalkan maksiat. Tetapi Bagi
seorang pelempar, yang melemparkan suatu barang, maka ketika dia tidak
mendapatkan barang tersebut hari ini, maka ia akan mendapatkanya besok.
Meskipun kamu adalah seorang yang sangat pintar, tetapi Allah lebih punya hak
untuk dirimu, melebihi hakmu atas dirimu.
Dalam kitab syarah hikam juz 1 hal 40 disebutkan :
لا تترك الذكر لعدم حضورك مع الله فيه
لأن غفلتك عن وجود ذكره أشد من غفلتك في وجود ذكره . فعسى أن يرفعك من ذكر مع وجود
غفلة الى ذكر مع وجود يقظة . ومن ذكر مع وجود يقظة الى ذكر مع وجود حضور . ومن ذكر
مع وجود حضور الى ذكر مع وجود غيبة عما سوى المذكور . وما ذلك على الله بعزيز
Jangan kau tinggalkan dzikir oleh sebab ketidakhadiranmu
bersama Allah dalam dzikirmu, karena sesungguhnya kelalaianmu dari menunaikan
dzikir kepada Allah lebih parah ketimbang kelalaianmu saat menunaikan dzikir
kepada Allah. Barangkali Allah akan menaikkanmu dari dzikir yang disertai
adanya kelalaian menuju dzikir yang disertai adanya kesadaran, dan dari dzikir
yang disertai kesadaran menuju dzikir yang disertai adanya kehadiran hati
(bersama Allah), dan dari dzikir yang disertai kehadiran hati )bersama Allah(
menuju dzikir yang disertai adanya kesirnaan hati dari selain Allah yang
disebut dalam dzikir itu. Dan hal itu bagi Allah bukanlah hal yang sulit.
Intinya betapapun banyak dosa yang dilakukan seseorang tidak
boleh putus asa dari rohmat & magfiroh Allah SWT, berusaha berusaha dan
terus berusaha memperbaiki diri itu yang semestinya dilakukan. Wallohu a'lam. [Iwan Mahrus Arema, Anake Garwane Pake, Mbah Kaung Kaung].
LINK DISKUSI :
0 Response to "Status Orang Maksiat Menghadiri Majlis Ilmu"
Posting Komentar