Haraga Diri Adalah Identits Utama dan Pertama
Senin, 18 Juli 2016
0 Komen
Harga Diri Adalah Identitas Utama dan Pertama, Sebagai Seorang muslim sejati dan Punya Harga Diri yang kaya akan ilmu, tentunya harus bisa membedakan mana yang tepat saat kita harus menjaga Harga Diri kita dan sekaligus untuk Agama kita.
Bagaimana dengan Seorang Perempuan ?
Perempuan sejati punya harga diri
Ia menghargai diri dan sesamanya
Ia menyadari siapa dirinya
Tak pernah ia menafsir diri berdasarkan pendapat orang
Tidak pula ia berharap orang membaca pikirannya
Ia mampu mengungkapkan sendiri kebutuhan-kebutuhannya
Perempuan sejati penuh pengharapan
Ia cukup kuat untuk mewujudkan mimpinya
Ia mengenal cinta
Karenanya ia memberi cinta
Ia paham bahwa cintanya bernilai tinggi dan layak dibalas
Jika disia-siakan, cintanya akan hilang
assalamualaykum ,,,wr,,,wb,,,,
Saudara/iku yg insyaAllah slalu dalam Rahmat Allah
Aamiinnn,,,,
Allah SWT berfirman, ''Katakanlah: sesungguhnya
sembahyangku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku
dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).'' (QS
Al-An'aam, 6: 162-163).
Perintah Allah itu memang awalnya pada Nabi Ibrahim AS.
Namun, itu juga tertuju pada kita ketika tertera dalam kitab suci. Kita tidak
cuma diperintahkan untuk tegas mengikrarkan diri dalam penyerahan total
kepada Allah.
Lebih dari itu, kita juga diperintahkan berlomba-lomba
menjadi orang-orang yang pertama, ada di barisan terdepan, dalam menyatakan diri
sebagai Muslim. Tentu, bukan cuma di bibir, tapi dibuktikan dalam setiap
detak jantung dan detik kehidupan, di dalam aspek ibadah, akhlak,
berpakaian, bertingkah laku, makanan dan minuman, berpolitik, berbisnis, dan
sebagainya.
Identitas itu pula yang dipakai Rasulullah SAW dalam
surat-suratnya kepada penguasa terbesar di masa beliau, Kaisar Romawi
Heraklius. Dengan mengutip ayat-ayat Alquran, Rasul menyeru salah satu
kaisar terbesar imperium itu kepada Islam. Bila menolak, maka, ''Saksikanlah
bahwa kami adalah orang-orang Muslim (yang berserah diri kepada Allah).'' (QS
Ali Imran, 3: 64).
Bayangkan, di hadapan kaisar, demi menghadapi negara
terkuat dan terluas di dunia saat itu, seorang kepala negara seperti Rasulullah SAW
tidak menyebutkan identitas atau jatidiri yang lain, misal jabatan, latar
belakang, atau jumlah kekuatannya. Seolah-olah kita diajari untuk rendah hati,
meski sebenarnya itu justru pengakuan kemuliaan, baik di dunia maupun
akhirat.
Sebab, seperti tertera dalam Sahih Muslim, sebagaimana
dituturkan Abu Sufyan yang menjadi saksi pembacaan surat Nabi, bahwa
kaisar sampai mengatakan, ''Bila beliau ada di hadapanku, maka akan kucuci
kakinya dan bersimpuh di hadapannya,'' sebagai respons pernyataan Nabi
bahwa dirinya adalah Muslim.
Itulah hati nurani seorang kaisar yang mau mengakui kehinaan
dirinya karena bukan Muslim, meski jutaan rakyatnya memuliakan, bahkan bersujud
padanya setiap hari. Ironisnya, kini banyak orang malu dan takut menyebut
dirinya sebagai Muslim, baik itu rakyat jelata, wakil rakyat, pemimpin
organisasi atau negara.
Mereka khawatir dituduh sektarian, memecah belah
masyarakat, atau dikaitkan dengan teroris dan semacamnya. Mereka jengah tidak
dianggap bagian masyarakat modern yang terpengaruh Barat, padahal
peradaban Barat banyak merujuk peradaban Romawi dan Yunani, di mana seseorang
yang paling dimuliakan di sana hingga hari ini (Heraklius) telah
menyatakan kehinaan dirinya karena bukan bagian dari kaum Muslimin.
Kemusliman adalah identitas terawal, tertinggi, dan
termulia. Dengan identitas itu kita dikenal dan berinteraksi. Dengan itu pula
kita menyikapi segala hal. Bahkan, bagaimana kita diperlakukan ketika lahir dan
meninggal dunia, akan tergantung padanya.
Jangan Sia-Siakan Harga Dirimu
Perempuan sejati mengenal Tuhan
Ia tau, dengan rahmat Tuhan dunia menjadi taman bermainnya,
Dan tanpa Tuhan dunia hanya akan mempermainkannya
Perempuan sejati tidak ketakutan akan masa depan
Karena luka masa lalunya
Alih-alih, ia sadar bahwa pengalaman hidup hanyalah pelajaran
Yang membawanya makin dekat pada pengenalan diri
Dan cinta tanpa syarat bagi diri sendiri
Itulah sedikit gambaran tentang Haraga Diri Adalah Identits Utama dan Pertama yang harus sobat jaga, jangan sampai karena dunia harus kehilangan prioritas utama dan utama.
0 Response to "Haraga Diri Adalah Identits Utama dan Pertama"
Posting Komentar