-->
Kisah Nabi Nuh As, HARI ASYURA DAN BERLABUHNYA PERAHU

Kisah Nabi Nuh As, HARI ASYURA DAN BERLABUHNYA PERAHU

  Kisah Nabi Nuh As, HARI ASYURA DAN BERLABUHNYA PERAHU

http://kisahnabi01.blogspot.com/12. HARI ASYURA DAN BERLABUHNYA PERAHU
  


 KISAH NABI NUH ‘ALAIHIS SALAAM BAGIAN 12


بدائع الزهور في وقائع الدهور (ص: 61، بترقيم الشاملة آليا    )

ومن النوادر الغريبة ما رواه الثعلبى فى أخبار الطوفان ان إمرأة حملت ولدا صغيرا مرضعا ولم يكن فى القوم من الاطفال غيره فلما ارتفع الماء حملت ابنها على عنقها وهربت وصعدت الى جبل عال لتعتصم به من الماء فلما غشيها الماء حملت ابنها على عنقها فلما بلغ الماء فمها رفعته بيدها الى أعلى رأسها فلما غمرها الماء جعلته تحت رجليها ووقفت عليه ساعة فطلبت النجاة قدر نفس ثم غرقا جميعا فأوحى الله الى نوح لو كنت أرحم أحدا من قومك لرحمت تلك المرأة وولدها فصارت هذه الواقعة مثلا فيقال اذا وقع الطوفان يضع الانسان ولده تحت رجليه

Awal Mula Sebeleum Perahu Berlabuh

Dan sebagian dari cerita yang mengherankan yaitu cerita dari As Sa'labi Ketika terjadi banjir tofan, bahwa ada seorang wanita yang sedang menggendong anak kecil , dan semasa itu tidak ada anak kecil kecuali anak kecil itu.
Ketika air telah naik , ia menggendong anak itu dipundaknya , kemudian dia berenang,berlari dan naik keatas gunung agar dia bisa menyelamatkan anaknya dari banjir tofan.Ketika air bertambah naik , ia menaruh anaknya dipundaknya , dan ketika air sudah sampai dimulut wanita tadi , maka ia menyungging anaknya lebih tinggi dari kepalanya.Dan ketika air telah menenggelamkannya , maka ia menaruh anaknya itu dibawah kakinya , dan berpijaklah ia pada anaknya sebentar untuk mencari keselamatan dan bisa bernafas .

Setelah itu tenggelamlah keduanya,kemudian Allah memberikan wahyu kepada nabi nuh:
" umpama aku mengasihi salah satu kaummu (yang durhaka) maka aku akan menyelamatkan wanita itu beserta anaknya dan kejadian ini sebagai contoh dikatakan Kebanyakan manusia pada saat itu menaruh anaknya dibawah telapak kaki mereka agar bisa dijadikan sebagai pijakan ."

قال الكسائى اختلف جماعة من العلماء فى مقدار مكث الماء على الأرض فمنهم من قال مكث على وجه الأرض ستة أشهر ومنهم من قال مائة وخمسين يوما وبعد ذلك أوحى الله الى الأرض (يأرض ابلعى ماءك وياسماء أقلعى وغيض الماء وقضى الأمر واستوت على الجودى    ) . ويروى أن الجودى جبل بالقرب من الموصل فاستقرت السفينة عليه. قال الثعلبى كان استواء السفينة على جبل الجودى يوم عاشوراء وهو العاشر من المحرم فصامه نوح شكرا لله تعالى وأمر من كان معه بالصيام فى ذلك اليوم شكرا على تلك النعمة. ويروى أن الطيور والوحوش والدواب جمعهم صاموا ذلك اليوم ثم ان نوحا أخرج ما بقى معه من الزاد فجمع سبعة أصناف من الحبوب وهى البسلة والعدس والفول والحمص والقمح والشعير والأرز فخلط بعضها فى بعض وطبخها فى ذلك اليوم فصارت الحبوب من ذلك اليوم سنة نوح عليه السلام وهى مستحبة

Alkisa'i berkata :

Mengenai lama masa banjir dibumi ini Ulama' berbeda pendapat, sebagian ulama' berpendapat :
"Banjir itu menggenang diatas bumi selama 6 bulan" .

Sebagian ulama' lagi berpendapat bahwa banjir itu menggenangi bumi selama 150 hari {5bulan}.

Setelah itu Alloh memberi wahyu kepada bumi:

وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءكِ وَيَا سَمَاء أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاء وَقُضِيَ الأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْداً لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Dan difirmankan:
"Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Jud, dan dikatakan:
"Binasalah orang-orang yang zalim ."

[ QS.Hud : 44 ]

Dan diceritakan bahwa Bukit Jud itu adalah bukit yang letaknya berdekatan dengan tanah mushol , dan perahu berlabuh dibukit itu .

Imam Tsa'labi berkata:
"Perahu itu berlabuh pada hari asyuro,yaitu tanggal 10 dari bulan muharrom."

Kemudian berpuasalah Nabi Nuh dihari itu sebagai ungkapan syukur kepada Allah,dan nabi Nuh juga memerintahkan semua penumpang untuk ikut menunaikan puasa sebagai tanda syukur atas kenikmatan_kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada mereka.
Diceritakan bahwa para hewan , burung_burung,hewan ternak , ataupun hewan liar , mereka semua juga ikut melakukan puasa .
Kemudian Nabi nuh mengeluarkan semua bekal yang dibawanya,kemudian mengelompokkannya menjadi 7 golongan . Yaitu:
"pala,kedelai,kacang tanah,kacang hijau,gandum,jagung,dan padi."

Lalu dicampur dan dimasak jadi 1 maka jadikah campuran polowijo ( bubur syuro ) jadi kesukaaan Nabi Nuh.


ثم فتح أبواب السفينة فرأى الشمس والسحاب وقد تقطع وظهر فى الأرض قوس قزح    . وقيل انه لم يظهر فيما قبل إلا فى ذلك اليوم وكان دليلا لنقص الماء فلما رأى نوح ذلك كبر وكبر معه أهل السفينة قاطبة ثم ان أهل السفينة صاروا لا يقابلون الشمس بأعينهم فشكوا ذلك الى نوح وقالوا لا طاقة لنا أن نقابل ضوء الشمس بأعيننا فأمرهم أن يكتحلوا بحجر الاثمد فى ذلك اليوم لتقوى أعينهم ويروى عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال من اكتحل فى يوم عاشوراء لم يرمد فى سنته ثم ان نوحا فتح أبواب السفينة كلها فدخلت الشمس ونفضت الطيور أجنحتها وتحركت الوحوش وتمايلت الأشجار ثم أن عوج بن عنق لما رأى السفينة قد رست تركها ومضى يخوض فى الماء حيث شاء

Banjir Telah Surut dan Berlabuhnya Perahu

Setelah itu Nabi Nuh membuka pintu_pintu perahu , dan kemudian Nabi Nuh melihat matahari dan awan,serta tampaklah busur_busur yang berwarna_warni (pelangi).

Pelangi itu tidak pernah nampak sebelumnya , kecuali pada hari itu , yaitu tanggal 10 Asyuro .
Dan pelangi itu sebagai tanda bahwa air semakin surut .

Ketika Nabi Nuh melihat matahari serta pelangi,maka nabi nuh mengucapkan takbir :
" ALLAHU AKBAR " ,

Kemudian semua penumpang yang ada didalam perahu itu ikut mengumandangkan takbir.
Ketika itu para penumpang tidak bisa melihat matahari itu dengan mata telanjang,kemudian mereka mengadu kepada Nabi Nuh tentang apa yang telah menimpa mereka,mereka berkata :
" Mata_mata kami tidak bisa menghadapi sinar matahari."

Kemudian Nabi Nuh memerintahkan kepada mereka untuk bercelak dengan "hajar ismid" agar mereka bisa kuat melihat sinar matahari.

Rasulullah SAW bersabda :
"Barang siapa yang bercelak pada hari asyuro' maka orang itu tidak akan buta pada tahun itu."

Kemudian ketika Nabi Nuh telah membuka semua pintu perahu maka sinar matahari bisa masuk kedalam perahu itu sehingga para burung bisa mengepakkan sayapnya,dan semua hewan dan pohon-pohon bisa menggerak_gerakkan tubuhnya.

Dan ketika Auj Bin Anuq mengetahui bahwa perahu itu telah berlabuh,maka langsung pergilah ia meninggalkan perahu itu dan berenanglah ia kedalam air sesuka hatinya.
Demikian Kisah Nabi Nuh As, HARI ASYURA DAN BERLABUHNYA PERAHU semoga dapat mengambil pelajaran darinya.
Baca Juga Kisah Dakwah Nabi kepada Raja Darmasyil dan Kaumnya



Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel